5 Pematung Terkenal Indonesia

Daftar 5 Pematung Paling Terkenal Di Indonesia

Seringkali sulit menemukan biografi pematung ternama Indonesia. Hal ini mencerminkan kurangnya apresiasi terhadap seni pahat Indonesia. Padahal, banyak cerita seniman yang bisa dipelajari dan bermanfaat, terutama di bidang seni. Seni pahat sendiri merupakan bidang seni. Ilustrasi ini termasuk dalam tipe ilustrasi 3D. Patung-patung Indonesia tersedia dalam berbagai corak atau corak untuk menciptakan karya seni masing-masing. Secara umum, pematung dengan ciri khas dan unik menjadi terkenal dengan berbagai karyanya dan merangsang emosi penontonnya.

  1. I Nyoman Tjokot

5 Pematung Terkenal Indonesia

Lahir pada tahun 1886 di desa Jati di Gianyar, Bali. Dia meninggal di Bali pada tahun 1971. Faktanya, tidak ada catatan akurat tentang kelahiran Nyoman Jocot pada tahun 1886. Ia lahir pada tahun 1888, menurut beberapa sumber. Anda tidak perlu mendaftarnya.

Hal ini semakin mengasumsikan bahwa Tjokot bersinar jauh melampaui batas desa, pulau, bahkan negara asalnya. Sudah sangat dievaluasi sejak awal, dan terkenal tidak hanya di Bali tetapi juga di seluruh Indonesia, tetapi juga di luar negeri seperti Amerika Serikat dan Eropa. Rasa syukur yang disebutkan di sini adalah rasa syukur atas karya seni saya. Indonesia tidak hanya memiliki budaya Indonesia yang mendunia, tetapi ada juga seniman yang karyanya diakui secara global.

  1. Dolorosa Sinaga

Pada tahun 1953, nama Drorozan Shinaga lahir di kota Volga di Sumatera bagian utara. “Seni patung harus bekerja keras dan banyak kendala teknis yang harus dipecahkan, terutama seni patung yang menyebabkan masalah hubungan dimensi manusia.” Pematung Indonesia, kini seni dari Institut Seni Jakarta, kata guru besar sarjana itu. Wanita bataku ini suci. Saya belajar di Institut Seni Jakarta. Martins School of Art, London, Britania Raya. Setelah itu, saya belajar di Carnaria Ljubljana di Yugoslavia, AS, dan di Berkeley Foundry di Pierrot.

Baca Juga : 5 Galeri di Jakarta Cocok Untuk Pecinta Seni

  1. I Nyoman Nuarta

Dia sedikit berbeda dari dua artis yang disebutkan di atas. I Nyoman Nuarta adalah pematung (pematung) yang sangat terkenal di Indonesia. Ia dikenal sebagai ahli seni patung di Bali karena karyanya yang paling terkenal, patung Garuda Wisnukenkana.

Ia lahir pada tanggal 14 November 1951 di Tabanan, Bali. Pria yang menempuh pendidikan seni di ITB tahun 1972 ini adalah anak keenam dari sembilan bersaudara. Ayah Verana, Will Jamijana, dan ibu Semda. Awalnya saya lulus dari seni lukis, tetapi ketika saya di tahun kedua kuliah saya memutuskan untuk beralih ke seni patung. Nuarta pandai menggambar setelah mulai menggambar. Pengertian menggambar adalah kegiatan meniru benda, orang, dan binatang yang dilakukan dengan guratan pensil dan alat lain di atas kertas. Saat membuat patung, Nuarta cenderung membuat karya dengan gaya naturalistik, namun aliran lukisannya tidak diketahui. Namun, seperti yang disebutkan di atas, Anda membutuhkan aliran cat yang berbeda. Bahan atau media yang ia gunakan sebagai bahan pembuatan patung adalah tembaga dan kuningan.

  1. Edhi Sunarso

Edhi Sunarso lahir pada Sabtu, 2 Juli 1932 di Salatiga, Jawa Tengah. Mungkin nama Edhi Sunarso tidak begitu dikenal masyarakat umum. Apalagi bagi anak muda saat ini. Tapi tahukah Anda bahwa di balik nama yang “kurang terkenal” itu terdapat banyak karya menakjubkan yang biasa ditemukan di Jakarta? Misalnya Monumen Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia dan Patung Pembebasan Irian Barat di Kamp Banten. Faktanya, orang akan “mendapatkannya” begitu sebuah pekerjaan disebutkan. Jika Anda tidak tahu orang di balik pembuatan semua mahakarya ini.

  1. Gregorius Sidharta

Julukannya, Data, menggunakan medium yang “berbeda” dari kebanyakan artis lain dan cenderung sama uniknya. Misalnya, Darta pernah membuat patung yang terbuat dari beras dan perak. Selain patung, Data mengeksplorasi disiplin seni lainnya seperti lukisan, tembikar, dan kerajinan. Lahir 30 November 1932 di Yogyakarta, ketika ditanya tentang konsep karirnya, dia berkata: Berjalan di belakangku agar perjalanan tidak pernah berakhir. Mereka dulu nenek moyang saya, tapi sekarang mereka dan besok mereka adalah keturunan saya.

Related Posts